Bintang dari Rancabuaya

16

Rasanya belum lama saya ke pantai, tapi kok sudah mau ke pantai lagi hehe. Pagi itupun kami berangkat menuju rancabuaya, tempat yang kami sendiri tidak mengetahui entah dimana itu. Tanpa pikir panjang kami langsung menuju garut, menyetop ELF di dalam tol (jangan ditiru!) di sekitar tol buahbatu. Tapi sialnya ada petugas yang memergoki kami, dan akhirnya disuruh ke terminal.

rancabuaya (1)

Berdasarkan hasil googling, dari terminal cicaheum ada angkutan yang langsung ke rancabuaya. Tetapi masih saja sial, ternyata angkutan hanya ada jam 5 pagi dan jam 12 siang, dan saat itu adalah pukul 8 pagi. Dengan terpaksa kami pun naik bis ke garut, baru dari Garut diteruskan ELF ke rancabuaya.

Oh iya, kami disini ada enam orang. Saya sendiri, niken, burid, fahrul, aulia, dan dito. Hampir dari kami semua dari komunitas fotografi di kampus. Jadi pada dasarnya kami adalah orang yang suka memotret, tetapi pada kenyataannya kami lebih suka dipotret, lihat saja album fotonya disini, disini, dan disini. Wajah nista kami terlihat lebih banyak di album itu. :D

Untuk menuju rancabuaya ada banyak sekali jalur yang bisa dilewati, bisa lewat pangalengan atau ciwidey, tetapi jalur yang ada angkutan umum mungkin hanya lewat garut. Jalur garut-rancabuaya sangat $*#()^#@%@&! ( disensor karena jalurnya sangat parah!). Kalau dikasih rating dari 1 sampe 10, saya kasih minus 10 saja!. Bayangkan perjalanan hampir 5 jam dengan jalan rusak, naik turun gunung, dengan supir elf gila yang bisa-bisa nya masukin nyaris 30 orang di dalem elf, yang seharusnya cuma berkapasitas 18 orang. Belum lagi ada juga orang yang naik di atap. It’s a hell ride!

rancabuaya (2)

rancabuaya (8)

Tapi akhirnya dengan sedikit kesabaran kami pun sampai di rancabuaya. Perjalanannya memang sedikit hopeless, karena kita
terus naik gunung, tidak ada tanda tanda pantai sedikitpun. Karena memang pantai rancabuaya langsung berbatasan dengan bukit. Waktu bertanya ke ibu-ibu tentang rancabuaya, “Wah, masih jauh banget sep rancabuaya mah” *eaaa. Cukup membuat kami tambah stress. Walaupun pemandangan yang indah sedikit mengurangi stress kami…

Yeah yeah akhirnya saya di pantai lagi. Pantai rancabuaya tidak banyak pasir, yang ada hanyalah karang dan ombak yang besar. Jadi tidak disarankan untuk berenang disini. Kalau mau berenang ke ancol saja sana :p. Tanpa basa-basi langsung saya langsung poto poto bareng pacar, ehm maksudnya kamera saya. Terlihat di horizon tidak ada awan yang berarti. So, we expect a great sunset today!

Dan..jeng jeng jeng akhirnya perjalanan kami seharian ini dihadiahi dengan sunset yang luar biasa indah. Kami pun terpana melihat sang surya yang hendak turun ini. Tiada henti kami mengucap syukur masih bisa menikmati cahaya dari tanah kita tercinta. Keindahan ini tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata, hanya mampu dirasakan dalam hati, bahkan kamera saya pun tidak kuasa merekamnya :)

rancabuaya (7)

Yang namanya orang Indonesia kalau lagi ‘piknik’ bareng, pasti bawa rantang seabreg isi makanan dan tikar. Kami pun tidak mau kalah, ponco pun digelar jadi alas dan nasi bungkus yang beli di garut siang tadi pun dibuka. Makan bareng rame-rame dengan background sunset ternyata sangat nikmat. You should try!

Setelah sunset, kami baru sadar bahwa belum dapet penginapan. Dengan mengikuti anjuran salah satu teman saya, “cari penginapan yang lampunya agak remang, pasti lebih murah” *kere mode on*. Kami pun mendapatkan penginapan dengan harga 35ribu permalam, cukup murah dan nyaman untuk melepas lelah kami, walaupun kamar mandinya agak sedikit horor.

Setelah sedikit melepas lelah, tengah malam kami pun berjalan keluar. Langit bertabur bintang menghiasi rancabuaya malam itu. Dan kami pun setuju untuk menikmati malam yang indahi ini. Ponco digelar lagi, kami berbaring menikmati bintang-bintang yang bertebaran, bulan yang putih bersih tampak di balik pepohonan membuat suasana hati kami tenteram. Baru kali ini saya menikmati bintang-bintang yang bersinar terang seperti ini, bulan pun seperti tersenyum. Dan sekali lagi saya bergumam, i wish you were here..

rancabuaya (3)

Pagi-pagi sekali kami bangun karena angkutan menuju pantai santolo hanya ada jam 5 pagi. Kenapa santolo? Karena kami tidak ingin lewat jalur elf garut-rancabuaya lagi, sudah cukup tragedi elf bergoyang itu. Dengan lewat pantai santolo, kami bisa naik dari pameungpeuk langsung menuju bandung dengan jalur yang lumayan mulus. Jalur dari rancabuaya-santolo berjarak 35 km dengan kondisi bervariasi, ada yang sangat mulus seperti jalan tol, ada juga yang berlubang. Kata sang pemilik angkot, trayek angkot ini baru ada 4 hari ini. Ternyata kami cukup beruntung hehe.

Karena kami ingin menikmati pantai, kami tidak turun di santolo. Kami turun di pantai gunung geder, 15 km lagi menuju santolo. Jadi kami naik angkot sekitar 20km. Dan mulailah kami menyusuri pantai gunung-geder sampai santolo. Pantai nya benar-benar luar biasa indah, walaupun panas matahari menyengat kami tetap semangat, sampai ada kucing yang mengikuti kami beberapa km tapi pada akhirnya kami lepas karena kasian dia terinjak saya terus haha.

rancabuaya (4)rancabuaya (9)

Setelah sampai di santolo, kami tidak punya tenaga4 lagi. Langsung tanpa basi-basi kita cari warung buat makan. Kami makan di warung nasi ‘biasa’ (itu nama warung nya). Tapi menu nya benar-benar luar biasa, mungkin karena kecapekan. Dan kami pun setuju ikan bakar dan cumi asam manis ini paling enak se-2011 *lebay* .

Sehabis solat jumat kami pun pulang menuju Bandung. Lelah seluruh badan kami tetapi hati kami semakin cerah. Bintang-bintang rancabuaya masih tertinggal di hati kami. Tetapi tiba-tiba bintang itu berhamburan, hancur berkeping keping, karena elf yang kami tumpangi tiba-tiba mogok di tengah jalan dan kami di transfer ke elf lain yang keadaannya jauh lebih buruk. Elf oh elf…

Anyway, terima kasih buat matahari, bintang di langit, bulan yang tersenyum, teman-teman yang luar biasa. New places always brings new heart, so see you on next trip!

16 COMMENTS

  1. Alam jawa barat memang endah pisan… tapi kunaon teu maju-maju… yuuu urang jaga babarengan, teu kupamarentah, deuk kusaha deui

  2. Salam kenal kak wira. blognya baguuus. cocok buat petualang-petualang muda yang masih “maju-mundur” kayak saya :D
    udah baca banyak artikelnya, terutama artikel yang ini.

  3. Hai Wira, salam kenal.
    Jadi cekikikan sendiri baca tragedi elf menuju ranca buaya. Pernah ngalamin bgt soalnya haha..
    btw, aku tinggal di garut dan udah beberapa kali ke wilayah selatan untuk eksplor, tapi spotnya nggak habis2.
    Kapan2 coba deh ke Leuweung Sancang? Atau jgn2 udah pernah?

    Keep writing! Oh iya, foto kamu keren2! ^^

  4. Kang kalo boleh tau penginapan nya dimana yaa? Saya mau ke rancabuaya tapi bingung bgt buat cari penginapan yg cukup murah kang.. info nya ya kang. Makasih sebelum nya kang

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')