Buat beli buku, pak!

10

Langit tepat di atas kepala ketika saya berada di Pantai Tanjung Aan, bersama sekitar 50 lawan kawan yang sedang bertanding dalam lomba foto pekan seni mahasiswa nasional.

Cukup bangga juga menjadi salah satu dari mereka. Mereka adalah wakil-wakil dari tiap propinsi di Indonesia, sudah pasti mereka sangat kece. Saya sendiri menjadi wakil untuk Jawa Barat.

Jujur, saya sama sekali tidak ada niat untuk menang. Saya cuma ingin have fun, dapet tiket gratis ke lombok, dan melanjutkan perjalanan ke pulau-pulau sekitar lombok (komodo :p)

Lokasi dan tema lomba dirahasiakan hingga hari perlombaan. Ternyata, lomba bertema ‘keindahan lombok’.

“Bebas, ambil foto yang menurut kalian bagus,” kata om Risman marah sang dewan juri.

Saya bengong. Ini akan sulit, tapi yasudahlah mari kita lanjut.

Lokasi pertama kami dibawa ke pantai Seger. Indah sekali, bukit-bukit gersang kekuningan diselingi tumbuhan perdu menyambut saya. Karena seger berbentuk semenanjung, ada pantai di kedua sisi bukit. Sisi bukit sebelah barat lansung ke samudera hindia, sedangkan sisi timur adalah sebuah teluk yang hanya ada air jika sedang pasang. Banyak pilihan tempat menarik.

Beberapa peserta langsung ambil posisi masing-masing. Saya berjalan perlahan, mencoba meresapi tempat ini, kemudian menemukan sebuah pantai yang terhimpit oleh tebing-tebing. Agak curam, namun saya nekat turun ke tempat tersebut.

Dugaan saya benar, tidak ada peserta yang berani turun kesini kecuali dua orang yang saya lupa siapa. Saya coba bermain slow speed disini. Hari sudah terik, saya menggunakan Gradual ND sebagai ND biasa untuk menjadikan speed beberapa detik.

Menariknya, saya memotret tanpa melihat viewfinder. Karena saya hanya membawa Gorilapod yang panjangnya tidak sampai 30 cm, saya harus nungging untuk melihat viewfinder. Celana saya robek karena berakrobat terlalu hebat ~

Foto di atas adalah hasil dari pantai seger. Batu sebelah kiri sangat mengganggu, jadi saya memang tidak berharap banyak dari foto ini.

Hunting dilanjutkan ke pantai Tanjung Aan. Seperti biasa anak-anak penjaja gelang sudah menunggu kita untuk menyerbu. Beragam alasan mereka kemukakan untuk merayu kita, atau lebih tepatnya membuat kita kasihan terhadap mereka.

“Buat beli buku, pak. Buat sekolah, pak,” sahut mereka dengan muka memelas namun memaksa.

Saya kasihan. Mereka masih sangat kecil tetapi sudah disuruh mencari makan sendiri. Saya pun membeli beberapa gelang dari mereka.

Waktu lomba sudah hampir habis, saya naik ke atas bukit. Tidak ada peserta lain, semua sudah turun, kecuali seorang anak penjaja gelang. Ia duduk, merapikan dagangannya. Saya mendekatinya, ia tersenyum.

Tidak seperti anak lainnya, ia tidak agresif menawarkan dagangannya. Setelah sedikit melakukan pendekatan dengan mengobrol, saya mengeluarkan kamera. Ia berdiri, menatap saya dan memberikan senyum terbaiknya.Kemudian ia berlari pergi, masih dengan tersenyum. Mungkin ia malaikat kecil yang dikirimkan untuk saya hari itu. He made made day, and my victory.

Juara 3 – Wira Nurmansyah – Jawa Barat
Dewan Juri, dari kiri : Oscar Motuloh, Risman Marah, Fery Gunawan
Juara 1 – Tb. Alfen – Banten
Juara 2 – Iswara – Jawa Tengah
Juara Harapan 1 – Abdurahman Bages – NTB
Juara Harapan 2 – (lupa namanya) – Jawa Timur
Juara Harapan 3 – Monica prima aldelya – Sumatra Barat
Yang paling kiri dan ganteng itu adalah saya :D

Thanks!

10 COMMENTS

  1. wkwkwkwkwk… baru liat tulisan ini :D
    ehem.. dua orang yg turun di pentai seger ntu sepertinya, salah satunya, adalah saya. dan kalo cewek, mungkin dia adalah Dini :D

    ketawa makin kenceng pas baca posisi juara ane ketuker sama… siapa tu namanya yg di Jatim? wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkk…

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')