Akhirnya ke Kepulauan Seribu

26
calon bakau
calon bakau

Sebetulnya saya tidak begitu tertarik dengan wilayah kepulauan seribu. Agak takut kecewa juga karena standar saya terhadap ‘bawah laut’ sudah terpatri saat pertama kali menyelam di salah satu pulau di Flores.

Banyak cerita yang beredar tentang wilayah kepulauan seribu yang sudah tidak seindah dulu, seperti pulau Tidung. Sampah dimana-dimana, air keruh, dan banyak bulu babi. Walaupun saya tahu, kepulauan di utara Jakarta ini ada sekitar 200 lebih. Tidak mungkin kan semuanya jelek?

pari-452
Di pantainya banyak ginian
pari-421
menunggu sunrise, pantai perawan

Singkat cerita,  saya menerima ajakan dari klub fotografi kampus saya yang akan berlibur kesana. Walaupun tak terlalu minat, tapi perjalanan bukan melulu hanya tentang destinasi yang indah.

Becek dan agak pesing menyambut kami saat sampai di muara angke, pelabuhan yang menjadi basis para kapal yang akan menarik jangkar  di kepulauan seribu.

Rata-rata mereka hanya bertujuan ke pulau-pulau besar seperti pulau pramuka, pulau harapan, dan pulau pari. Untuk menuju pulau lainnya, bisa naik kapal kecil dari pulau-pulau besar tersebut. Atau mungkin bisa charter speedboat jika punya dana lebih.

Langit jakarta pagi itu
Langit jakarta pagi itu

Langit kelabu  menemani perjalanan pertama saya di laut jakarta. Kapal kayu besar ini mengangkut sekitar 100 orang lebih, yang rata-rata adalah turis akhir pekan seperti saya. Laut tenang, kapal melaju lambat. Mesin kapal yang berisik membuat saya memilih berdiri di anjungan.

Oh iya, tujuan saya adalah pulau pari. Salah satu destinasi populer di kepulauan seribu. Saya ikut salah satu agen tour yang entah siapa karena temen-temen saya yang urus saya terima jadi haha.

Kesan pertama saya. Ini adalah Jakarta tanpa macet dan polusi. Karena pulaunya juga tidak terlalu besar, kebanyakan orang menggunakan sepeda. Bahkan, setiap homestay sudah disediakan sepeda untuk orang-orang berkeliling pulau. Sesekali motor memang lewat, tapi masih bisa dihitung dengan jari. Tak heran kepulauan seribu menjadi primadona para weekend warrior.

pari-345
Disini bakal puas bersepeda

Di pulau ini saya puas bersepeda. Tak butuh waktu lama untuk menjelajahi seisi pulau ini. Hampir mirip seperti Gili Trawangan, minus keributan para turis asing.

Sepengelihatan saya, warga disini sudah mengorganisir pariwisata dengan cukup baik. Sepeda-sepeda yang berada di homestay ternyata dari satu tempat yang dikelola warga secara swadaya.

Hanya ada satu pantai di pulau pari ini. Pantai perawan. Pantai ini tipikal pantai pasir putih yang banyak ditumbuhi bakau di sekelilingnya. Kami mengelilingi hutan bakau ini dengan meyewa perahu.

Saat tiba waktu snorkeling, tiba-tiba cuaca berubah seperti akan terjadi badai. Kapal kecil yang kami tumpangi berjibaku untuk menembus ombak. Beruntung saat sampai di sebuah lokasi snorkeling cuaca sudah membaik walaupun agak gelap.

Spot pertama dekat pulau pari ini cukup bagus, justru yang tidak bagus adalah backgroundnya. Latar belakang saat kami snorkeling adalah sebuah traktor besar yang sedang membangun sebuah rumah besar, yang katanya itu milik seorang ‘saudagar’ di pualu seribu ini. Mungkin juga itu pulau buatan.

Dermaga pari
Dermaga pari

Saat snorkeling, banyak terlihat bulu babi. Yang mana itu adalah tanda sebuah ekosistem terumbu karang sudah terganggu. Tidak terlihat soft coral satupun disini.

Spot snorkeling kedua yang membuat saya cukup kapok. Saya lupa lokasinya. Dekat sebuah pulau kecil yang tak berpenghuni. Sampah plastik mengalir entah dari mana. Sepertinya terbawa arus dari pulau-pulau besar yang warganya membuang sampah sembarangan. Saya mencoba turun, namun bukan hanya sampah yang terlihat, tubuh saya tiba-tiba seperti tersengat. Ternyata banyak sekali ubur-ubur! Saya bergegas naik ke kapal sebelum badan jadi bentol-bentol.

Well, memang tak banyak yang bisa diceritakan dari pulau pari. Tapi yang jelas, tempat ini sangat cocok melepas penat dengan santai di pantai saat akhir pekan, tanpa perlu jauh-jauh ke pulau yang katanya eksotis di timur sana.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Hard coral
pari-115
Suasana kapal penyebrangan ke pulau pari.
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
I’m freediving
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Snorkeling di pulau pari ikannya lumayan banyak, tapi karangnya tak seberapa bagus
Pantai perawan
Pantai perawan

26 COMMENTS

  1. Wah emang berat kalau sudah keluyuran di alam bawah lautnya Indonesia Timur standarnya jadi gak akan bisa terpuasi kalau hanya menginjak di pulau seribu., Bahkan dibandingkan dengan tempat yang bukan dikenal sebagai tempat wisata saja masih jauh lebih bagus daripada kepulauan seribu…

  2. aku juga baru posting tentang Pulau Pati.. hihi.. kebetulan waktu aku kesana lagi bersih jadi engga berenang sama limbah Jakarta. Kepulauan Seribu engga pernah jadi tujuan aku jalan2.. tapi iseng kesana dan nemu keunikan tersendiri… memang sih klo dibandingin sama perairan timur engga bisa dibandingin.. tapi cukup menggembirakan ternyata Jakarta masih punya Kepuluan seribu buat tempat kabur yang nyaman dan engga bising :)

  3. Padahal klo kita mau pergi diving ke daerah2 utara Kep Seribu, kyk ke pulau sebira dll, itu lautnya ga kalah sama Maldives, malah bwt gw lebih bagus di Utara Kep. Seribu bro.
    Kemaren 3726 diatas permukaan laut udah,, saatnya kita menjelajah 3726 dibawah laut bro!!

  4. dulu pernah bareng teman2 di pulau papatheo wir, agak ke utara kayaknya. pantainya masih sepi. bermalam nya di tenda di pinggir pantai. asoyy geboyyy deh :D

  5. Bertahun-tahun tinggal di Jakarta dan masih tetap enggan ke Kep Seribu. Kayanya harus ke sana nih sebelum pindahan

Bagaimana menurutmu? Silakan tinggalkan komentar dibawah ini ya! :')